Sabtu, 13 November 2010

Archive berita Koran 1

Siswa MIM Karanganyar Kunjungi Papa Ron’s Pizza Upaya Mengenalkan Cara Membuat Makanan

Kamis, 11/02/2010 11:00 WIB - Bonus Wibowo Bramhartyo

Jenis makanan Pizza terdengar agak asing di telinga kita. Apalagi jika melontarkan pertanyaan kesiswa-siswi sekolah dasar. Untuk lebih meningkatkan pengalaman dengan mengamati secara langsung bagaimana proses pembuatannya, Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Karanganyar mengadakan study tour ke Papa Ron’s Pizza Jalan Gatot Subroto, Solo, Rabu (10/2).
Sebanyak 41 siswa kelas II, baru pertama kalinya datang ke Papa Ron’s Pizza memperoleh penjelasan mengenai caranya membuat Pizza. Satu persatu bahan-bahan dibagikan ke tiap anak, mulai dari keju, jagung manis, irisan daging serta sebuah roti berbentuk bulat gepeng. Anak-anak diajari meracik dari seorang instruktur, dengan menaburkan bahan pizza di atas roti sampai proses peng-oven-an.
Wali Kelas II MIM Karanganyar, Tatag Wahyu mengatakan dari proses belajar siswa-siswi membuat Pizza, diharapkan mampu menimbulkan sifat menghargai terhadap makanan. Selain itu, kunjungan ini masuk ke dalam mata pelajaran IPA sekaligus mengenalkan unsur-unsur energi yang terkandung di dalamnya. “Banyak keuntungan dari kunjungan kita ke Papa Ron’s Pizza, walaupun proses pendidikan dilakukan di luar sekolah, mereka bisa mengerti bagaimana proses pembuatan Pizza,” tandas Tatag kepada Joglosemar Rabu, (10/2).
Salah seorang siswa, Amalia Sulis Khairunnida (7), mengaku senang dengan kunjungan ini. Ia mengaku bisa mengetahui bagaimana caranya membuat pizza, mulai dari awal buat pizza sampai proses pemanggangannya. “Saya baru pertama kali ini membuat pizza, rasanya yang manis serta bentuknya yang lucu membuat saya semangat untuk membuatnya,” ungkapnya.
Manajer operasional Papa Ron’s Pizza, Bowo Harianto menyatakan sudah sering para murid-murid berkunjung dengan kegiatan study tour. Selain untuk berekreasi juga mendapatkan ilmu dari kunjungannya tersebut. “Kami senang dengan kehadiran para siswa-siswi dari sekolahan manapun ketika berkunjung ke sini. Mereka semua saya ajarkan bagaimana cara pembuatan pizza. Dalam kesempatan kali ini, saya sengaja mengajarkan membuat salah satu jenis menu kami bernama small pizza yang relatif lebih mudah,” ujarnya. (Bonus Wibowo Bramhartyo)
 

http://harianjoglosemar.com/berita/siswa-mim-karanganyar-kunjungi-papa-ron%E2%80%99s-pizza-upaya-mengenalkan-cara-membuat-makanan-9237.h

Papa Ron's Pizza Solo peduli pendonor darah PMI - Timlo Net

Sumartono :  Ini Pertama Kali di Indonesia

Donor Darah Ala Anak Muda

Kamis, 30 September 2010 | 13:00 WIB
Sumber/PMI
Kerja sama antar PMI dan Paparon's Pizza lahirkan cara baru donor darah
Solo – Bagaimana ya rasanya bila kita mendapatkan menu donor berupa makanan lezat seperti pizza, ayam goreng, burger, atau makanan lainnya. Hal ini adalah metode baru yang baru saja dilakukan PMI bekerja sama dengan salah satu restaurant Pizza untuk menjaring anak muda Kota Solo untuk mau peduli kepada sesamanya lewat donor darah yang diadakan pada hari Minggu (26/9) yang lalu.
Acara donor darah yang diselenggarakan di Paparon’s Pizza, Solo mendapat tanggapan positif dari anak muda Solo. Setidaknya, melalui acara ini, 24 kantong darah sudah terkumpul untuk membantu sesama kita yang membutuhkan. Tujuan utama dari donor darah ini adalah getok tular dan  mengukur antusias anak muda akan acara ini.
Kepada Timlo.net, Sumartono Hadinoto, selaku sekretaris PMI Surakarta, menegaskan bahwa dengan 60% lebih penyumbang darah dari anak muda, maka diharapkan getok tular bisa mengena pada anak muda dan semakin banyak anak muda yang mau mendonorkan darahnya. Namun demikian, dengan terkadang PMI sendiri kesulitan mendapat stok darah pada Juni, Juli, Desember, dan Januari karena libur semester. Hal ini merupakan dasar kenapa Sumartono mengadakan donor darah ala anak muda dengan menu donor yang tidak konvensional.
Sumartono mengatakan bahwa acara yang digelar untuk mengisi stok kantong darah yang rata-rata sepi pada liburan. Tersedianya pasokan darah yang stabil juga menjadi pertimbangan dalam acara ini. “Mungkin kalau pas liburan anak muda ada yang tidak keluar kota, tapi sambil menunggu waktu masak mau donor ? Nah, kalau begini kan sekalian donor bisa makan pizza”, ujarnya semangat.
Pada donor darah kemarin, Paparon’s mengeluarkan MOU tentang pelaksanaan donor darah PMI dengan menetapkan sistem voucher untuk para peserta donor. Hal ini tidak lain karena pada acara kemarin, beberapa anak muda menginginkan agar menu donor yang diberikan bisa dipakai sewaktu-waktu.
Kerja sama gerai makanan dengan PMI ini merupakan acara donor darah pertama di Indonesia. Sumartono mengharapkan cara ini bisa dipakai pada PMI di kota lainnya. Dan rencananya, bulan depan PMI akan menggandeng gerai makanan yang lain dengan target mahasiswa menjadi peserta donornya.
Anda berminat ?

http://gayahidup.timlo.net/baca/4181/donor-darah-ala-anak-muda

Papa Ron's Pizza Solo peduli pendonor darah PMI - Koran jitu Solo

PMI Surakarta-Paparon’s Kerja Sama Donor Darah

 
PMI Surakarta menggelar donor darah secara serentak di 11 tempat di Surakarta, 26 September 2010. Dia antaranya, Solo Grand Mall (SGM), halaman kator KONI Surakarta, Paparon’s Pizza dan lain-lain.

Nah, yang paling menarik dan berbeda adalah yang diselenggarakan di Paparon’s Pizza, Jalan Gatot Subroto Nomor 222, Sraten, Surakarta. PMI Surakarta mengadakan terobosan baru.

Kali ini yang menjadi sasaran pilot projectnya adalah Paparon’s Pizza Surakarta. Sekretaris PMI Sumartono Hadinoto mengatakan, kalau biasanya pendonor hanya mendapat menu kue dan minuman kali ini beda.

Karena ingin membidik pemuda dan pendonor baru, dia menggandeng rumah makan yang menyediakan makanan yang digandrungi oleh para pemuda.

“Kami kan biasanya kalau ada menu yang biasa itu buat pendonor. Itu paling totalnya hanya Rp 9 ribu. Kini, kita gandeng Paparon’s Pizza agar mereka mendapat menu luar biasa dan berbondong-bondong untuk donor darah. Harganya lebih dari Rp 20 ribu,” kata Martono.

Sebagai pilot project, program ini cukup mendapat respon dari masyarakat. Walaupun baru terkumpul dua puluhan kantong darah. Karena memang bukan itu yang diprioritaskan dalam program yang baru kali pertama diadakan ini.

Program ini jga didukung oleh banyak pihak seperti Solo Youth Club, Paprika, Hakka, Sbbc, dan masih banyak lagi. Setya Budi Rahardjo, pemilik Paparon’s Surakarta juga begitu aware dengan program PMi ini.

Dia ingin program-program seperti ini menjadi agenda rutin. Pihaknya pun telah menyediakan tempat dan fasilitas khusus untuk aksi sosial ini.

Dia mengatakan bahwa apa yang sudah diberikan tak sebanding dengan darah yang sudah diberikan kepada pendonor karena dapat meyelamatkan nyawa orang lain.

Ke depan, program ini akan lebih membidik para mahasiswa. Karena umumnya, jika mahasiswa bersedia mendonorkan darahnya akan berkelanjutan hingga usia tua.

Papa ron's pizza solo peduli pendonor darah PMI- Antara News

PMI Gandeng Gerai Makanan Dorong Anak Muda Mendonor

ANTARA - Palang Merah Indonesia Cabang Kota Surakarta menggandeng gerai makanan masa kini yang biasa dikunjungi oleh anak muda untuk menarik perhatian mereka menjadi pendonor muda.

Sekretaris Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Surakarta Sumartono Hadinoto di Solo, Minggu, mengatakan pihaknya ingin memperluas jaringan pendonor dengan target anak muda usia 17 hingga 27 tahun.

"Langkah ini bertujuan untuk mengenalkan kepada anak muda menjadi pendonor muda," katanya.

Dia mengatakan, biasanya warga akan terbiasa melakukan donor darah jika sudah diterapkan sejak usia muda.

Maka dari itu, kata dia, saat ini PMI cabang Solo tengah gencar mengenalkan donor darah dikalangan usia muda dengan menggandeng makanan masa kini seperti 'Papa Ron's Pizza' cabang Gatot Subroto, Solo.

Dia mengatakan, jika ada pendonor yang mendonorkan darahnya di 'Papa Ron's Pizza', akan mendapatkan menu donor satu pan pizza dan segelas air minum senilai Rp20 ribu per pendonor.

"Bulan depan kami berencana akan menggandeng 'Tony Jacks Burger' sebagai tempat donor darah berikutnya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga melakukan kerja sama dengan paguyuban Putra Putri Solo, 'Solo Youth heritage', dan beberapa komunitas anak muda seperti Majelis Ulama Kong Hu Chu Solo dan 'Solo Blackberry Community'.

Dia berharap pengenalan ini dapat disambut positif oleh kalangan anak muda untuk ikut berpartisipasi mendonorkan darahnya.

Pendiri 'Papa Ron's Pizza' Solo, Setyabudi Rahardjo, mengatakan pihaknya menyambut baik ajakan PMI untuk berpartisipasi dan mendukung dalam mencari pendonor muda.

"Ini merupakan bakti sosial kemanusiaan yang mahal karena satu kantung darah dapat menyelamatkan nyawa seseorang yang membutuhkan," katanya.

Dia berharap, anak muda lebih sadar dan memiliki kepedulian terhadap sesama dengan mendonorkan sebagian darahnya.

http://www.antarajateng.com/detail/index.php?id=35301